23 Oktober 2016

Internalisasi Pelajar dan Spesialisasi Belajar



BAB I

PENDAHULUAN 


1.1.      Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang sangat diperlukan oleh setiap individu. Karena dengan melakukan sebuah kegiatan pembelajaran ini maka individu tersebut akan dapat berkembang dengan baik. Untuk memenuhi syarat tugas ilmu sosial dasar saya akan menjelaskan apa itu pemuda, sosialisasi, proses sosialisasi, peranan sosial mahasiswa dari dalam masyarakat dll.


1.2.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada di dalam makalah ini adalah :

1.2.1.      Tentang internalisasi pelajar dan Spesialisasi belajar?

1.2.2.      Tentang pemuda dan indentitas?

1.2.3.      Bagaimana seorang mahasiswa IT mengabdi kepada masyarakat?

1.3.      Tujuan

            Tujuan yang di capai dalam penulisan makalah ini adalah untuk :

1.3.1.   Mengetahui tentang internalisasi pelajar dan Spesialisasi belajar

1.3.2.   Mengetauhi pemuda dan indentitas

1.3.3.   Mengetahui cara mengabdi seorang IT kepada masyarakat


BAB II

PEMBAHASAN



2.1. Tentang Internalisasi Pelajar dan Spesialisasi Belajar

            Internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Proses terjadinya yaitu melalui interaksi sosial. Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu.
           

2.1.1. Pengertian Pemuda

Pemuda adalah generasi yang diharapkan terhadap bangsa dan negaranya untuk meneruskan generasi sebelumnya. Tapi terkadang pemuda zaman sekarang tidak menyadari bahwa didiri mereka terbebani menjadi pengganti dari generasi sebelumnya. Dalam kehidupannya pemuda dituntut dapat bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Proses sosialisasi pemuda didefinisikan proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga. Melalui proses sosialisasi, individu (pemuda) akan terwarna cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Jadi pengalaman adalah hal yang dibutuhkan seorang pemuda bisa bertindak dan mengasah pola pikirnya untuk perubahan yang akan datang.

2.1.2. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses belajar seseorang menuju pembentukan kepribadian melalui pemahaman mengenai kesadaran terhadap peran diri yang dijalankan dan peran yang dijalankan orang lain. Sosialisasi juga dapat dimaknai sebagai suatu proses di mana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan (tradisi, perilaku, bahasa, dan kebiasaan-kebiasaan) masyarakat, yang dimulai dari lingkungan keluarganya dan kemudian meluas pada masyarakat luas, lambat laun dengan keberhasilan penerimaan atau penyesuaian tersebut, maka individu akan merasa menjadi bagian dari keluarga atau masyarakat.

            2.1.3. Proses Sosialisasi

Proses penyesuaian diri terhadap masyarakat dalam sosiologi dinamakan proses sosialisasi. Berikut adalah tahapan proses sosialisasi :
Tahapan Sosialisasi
a. Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap persiapan merupakan tahap pemahaman tentang diri sendiri. Pada tahap ini anak mulai melakukan tindakan meniru meskipun belum sempurna.

b. Tahap Meniru (Play Stage)
Pada tahap ini anak dapat meniru perilaku orang dewasa dengan lebih sempurna. Anak sudah menyadari keberadaan dirinya dan orang-orang terdekatnya serta mampu memahami suatu peran.

c. Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Pada tahap ini anak mulai memahami perannya dalam keluarga dan masyarakat. Anak mulai menyadari peraturan yang berlaku.

d. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini anak sudah mencapai proses pendewasaan dan mengetahui dengan jelas mengenai kehidupan bermasyarakat. Anak mampu memahami peran yang seharusnya dilakukan dalam masyarakat.

            2.1.4. Peranan sosial mahasiswa dari dalam masyarakat

Mahasiswa memiliki peranan penting di lingkungan masyarakat sekitarnya. Mahasiswa diharapkan mampu menyumbangkan pengetahuannya kepada masyarakat. Sebab masyarakat itu sendiri telah berparadigma bahwa mahasiswa adalah cerminan masyarakat di masa depan yang memiliki nilai kependidikan yang lebih dan berpengetahuan luas. Sehingga apabila mahasiswa dan masyarakat bisa saling bertoleransi dan saling bekerja sama, maka  akan terbentuk kehidupan masyarakat yang lebih terjamin mutu pengetahuannya dan dapat bersama-sama tumbuh dan berkembang dalam harmoni. Meskipun demikian,masyarakat yang awam akan pengetahuan harus bisa berpartisapasi dengan aktif bertanya masalah pendidikan yang mungkin bisa di tanyakan pada mahasiswa yang ada di sekitar mereka. Masyarakat juga tidak boleh apatis atau masa bodoh dan enggan bertanya terhadap segala hal yang mungkin dianggap tidak perlu tapi pada kenyataanya sangat perlu apalagi dalam memajukan bangsa ini.


2.2. Tentang Pemuda dan Indentitas

            2.2.1. Tentang Masalah-Masalah Generasi Pemuda

Berbagai permasalahan generasi yang muncul pada saat ini antara lain sebagai berikut:
A.        Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
B.        Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
C.        Belum seimbang antara jumlah generasi pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun nonformal. Tingginya jumlah putus sekolah karena berbagai sebab bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
D.        Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran di kalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya prokdutivitas oleh nilai-nilai (kekuasaan, rakyat, dan sebagainya), makin besar kemungkinan timbulnya pengaburan arti. Karena itu, masalah arti menjadi sangat penting.

            2.2.2. Tentang Potensi-Potensi Generasi Pemuda

Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan dalam upaya pembangunan bangsa. Potensi-potensi yang perlu dikembangkan antara lain :
a.       Idealisme dan Daya Kritis
Jika dilihat dari sisi sosiologis, pemuda atau generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka pemuda atau generasi muda dapat melihat kerurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Idealisme dan daya kritis hendaknya senantiasa dilengkapi  dengan landasan rasa tanggung jawab.

b.      Dinamika dan Kreatifitas
Dengan adanya idealisme yang terdapat dalam diri para generasi muda, berarti generasi muda tersebut memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yaitu berupa kemampuan dan kesediaan untuk melakukan dan mengadakan perubahan, pambaharuan serta penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ada.

c.       Keberanian Mengambil Resiko
Upaya pembangunan tentunya memiliki resiko-resiko yang mungkin terjadi diantaranya upaya pembangunan tersebut dapat meleset, terhambat atau bahkan dapat berakibat gagalnya upaya pembangunan. Kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan dari para generasi muda akan memberi kualitas yang baik kepada keberanian mengambil resiko.

d.      Optimis dan Kegairahan Semangat.
Optimisme dan kegairahan semagat yang dimiliki generasi muda akan menjadi daya pendorong untuk terus mencoba untuk lebih maju lagi sehingga terbentuknya mental yang kuat  dalam diri para generasi muda sehingga kegagalan tidak lagi menyebabkan generasi muda patah semangat.

e.       Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Sikap kemandirian perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada diri setiap generasi muda, dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.

2.3. Bagaimana Seorang Mahasiswa IT Mengabdi Kepada Masyarakat

 Banyak cara, banyak kegiatan yang bisa dilakukan seorang mahasiswa IT dalam mengabdi kepada masyarakat. Sebagai contoh dalam pengabdian masyarakat seperti himpunan mahasiswa atau kegiatan-kegiatan mahasiswa lainnya. Mahasiswa IT mampu memberi inspirasi dan informasi terhadap masyarakat sekitarnya. Mahasiswa IT juga harus mampu mengembangkan teknologi-teknologi yang ada agar bisa bersaing dengan negara-negara lain. Selain memberi informasi dan mengembangkan teknologi kita di tuntut saling bekerja sama kepada masyarakat atau mahasiswa lainnya. Karena tanpa adanya ikatan terhadap masyarakat kita tidak mampu melaksanakan apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa tersebut.


2.4.      Daftar Pustaka


Ø  Joan, Yustinah & Faqih. 2013. Detik-Detik UN Sosiologi. Klaten: Intan Pariwara.
Ø  Richard Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan.
Ø  Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik(JSP V.14): Multikulturalisme Dan Pergulatan Identitas : 2010, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada.
Ø  Mawardi dan Drs. Hidayati Nur. 2009. Ir. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu budaya Dasar. Bandung: CV. Pustaka Setia,
Ø  Ramdani, Wahyu. 2007. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV. Pustaka Setia
Ø  Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk. 1997,  MKDU Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Gunadarma.

Artikel Lainnya

Mengenal Teknologi Jaringan 5G

Sejak 2018 jaringan 5G kini telah tersedia di sejumlah wilayah di Amerika Serikat. Jaringan generasi terbaru tersebut juga telah dipastika...