BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang sangat diperlukan
oleh setiap individu. Karena dengan melakukan sebuah kegiatan pembelajaran ini
maka individu tersebut akan dapat berkembang dengan baik. Untuk memenuhi
syarat tugas ilmu sosial dasar saya akan menjelaskan apa itu
pemuda, sosialisasi, proses sosialisasi, peranan sosial mahasiswa dari dalam
masyarakat dll.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada di dalam
makalah ini adalah :
1.2.1. Tentang internalisasi pelajar dan Spesialisasi belajar?
1.2.2. Tentang pemuda dan indentitas?
1.2.3.
Bagaimana
seorang mahasiswa IT mengabdi kepada masyarakat?
1.3. Tujuan
Tujuan yang di
capai dalam penulisan makalah ini adalah untuk :
1.3.1. Mengetahui tentang
internalisasi pelajar dan Spesialisasi belajar
1.3.2.
Mengetauhi pemuda dan
indentitas
1.3.3.
Mengetahui cara
mengabdi seorang IT kepada masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tentang Internalisasi Pelajar dan Spesialisasi Belajar
Internalisasi
adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga
merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg
diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Proses terjadinya yaitu melalui interaksi
sosial. Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan
norma-norma tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan
yang telah dimiliki oleh seorang individu.
2.1.1. Pengertian Pemuda
Pemuda
adalah generasi yang diharapkan terhadap bangsa dan negaranya untuk meneruskan
generasi sebelumnya. Tapi terkadang pemuda zaman sekarang tidak menyadari bahwa
didiri mereka terbebani menjadi pengganti dari generasi sebelumnya. Dalam
kehidupannya pemuda dituntut dapat bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.
Proses sosialisasi pemuda didefinisikan proses yang membantu individu melalui
belajar dan penyesuaian diri. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam
keluarga. Melalui proses sosialisasi, individu (pemuda) akan terwarna cara
berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu
menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan
lingkungan budayanya. Jadi pengalaman adalah hal yang dibutuhkan seorang pemuda
bisa bertindak dan mengasah pola pikirnya untuk perubahan yang akan datang.
2.1.2. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi
merupakan proses belajar seseorang menuju pembentukan kepribadian melalui
pemahaman mengenai kesadaran terhadap peran diri yang dijalankan dan peran yang
dijalankan orang lain. Sosialisasi juga dapat dimaknai sebagai suatu proses di
mana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur
kebudayaan (tradisi, perilaku, bahasa, dan kebiasaan-kebiasaan) masyarakat,
yang dimulai dari lingkungan keluarganya dan kemudian meluas pada masyarakat
luas, lambat laun dengan keberhasilan penerimaan atau penyesuaian tersebut,
maka individu akan merasa menjadi bagian dari keluarga atau masyarakat.
2.1.3. Proses Sosialisasi
Proses
penyesuaian diri terhadap masyarakat dalam sosiologi dinamakan proses
sosialisasi. Berikut adalah tahapan proses sosialisasi :
Tahapan Sosialisasi
a.
Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap persiapan
merupakan tahap pemahaman tentang diri sendiri. Pada tahap ini anak mulai
melakukan tindakan meniru meskipun belum sempurna.
b.
Tahap Meniru (Play Stage)
Pada tahap ini anak
dapat meniru perilaku orang dewasa dengan lebih sempurna. Anak sudah menyadari
keberadaan dirinya dan orang-orang terdekatnya serta mampu memahami suatu
peran.
c.
Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Pada tahap ini anak
mulai memahami perannya dalam keluarga dan masyarakat. Anak mulai menyadari
peraturan yang berlaku.
d.
Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini anak
sudah mencapai proses pendewasaan dan mengetahui dengan jelas mengenai
kehidupan bermasyarakat. Anak mampu memahami peran yang seharusnya dilakukan
dalam masyarakat.
2.1.4. Peranan sosial mahasiswa dari dalam masyarakat
Mahasiswa
memiliki peranan penting di lingkungan masyarakat sekitarnya. Mahasiswa
diharapkan mampu menyumbangkan pengetahuannya kepada masyarakat. Sebab
masyarakat itu sendiri telah berparadigma bahwa mahasiswa adalah cerminan
masyarakat di masa depan yang memiliki nilai kependidikan yang lebih dan
berpengetahuan luas. Sehingga apabila mahasiswa dan masyarakat bisa saling
bertoleransi dan saling bekerja sama, maka
akan terbentuk kehidupan masyarakat yang lebih terjamin mutu
pengetahuannya dan dapat bersama-sama tumbuh dan berkembang dalam harmoni.
Meskipun demikian,masyarakat yang awam akan pengetahuan harus bisa
berpartisapasi dengan aktif bertanya masalah pendidikan yang mungkin bisa di
tanyakan pada mahasiswa yang ada di sekitar mereka. Masyarakat juga tidak boleh
apatis atau masa bodoh dan enggan bertanya terhadap segala hal yang mungkin
dianggap tidak perlu tapi pada kenyataanya sangat perlu apalagi dalam memajukan
bangsa ini.
2.2. Tentang Pemuda dan Indentitas
2.2.1. Tentang Masalah-Masalah Generasi Pemuda
Berbagai permasalahan
generasi yang muncul pada saat ini antara lain sebagai berikut:
A. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme,
dan nasionalisme di kalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
B. Kekurang pastian yang dialami oleh
generasi muda terhadap masa depannya.
C. Belum seimbang antara jumlah generasi
pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun nonformal. Tingginya jumlah
putus sekolah karena berbagai sebab bukan hanya merugikan generasi muda
sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
D. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja
serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran di kalangan
generasi muda mengakibatkan berkurangnya prokdutivitas oleh nilai-nilai
(kekuasaan, rakyat, dan sebagainya), makin besar kemungkinan timbulnya
pengaburan arti. Karena itu, masalah arti menjadi sangat penting.
2.2.2. Tentang Potensi-Potensi Generasi Pemuda
Potensi-potensi yang
terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan dalam upaya pembangunan bangsa.
Potensi-potensi yang perlu dikembangkan antara lain :
a. Idealisme dan Daya Kritis
Jika dilihat dari sisi
sosiologis, pemuda atau generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka
pemuda atau generasi muda dapat melihat kerurangan-kekurangan dalam tatanan dan
secara wajar mampu mencari gagasan baru. Idealisme dan daya kritis hendaknya
senantiasa dilengkapi dengan landasan
rasa tanggung jawab.
b. Dinamika dan Kreatifitas
Dengan adanya idealisme
yang terdapat dalam diri para generasi muda, berarti generasi muda tersebut
memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yaitu berupa kemampuan dan
kesediaan untuk melakukan dan mengadakan perubahan, pambaharuan serta
penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ada.
c. Keberanian Mengambil Resiko
Upaya pembangunan
tentunya memiliki resiko-resiko yang mungkin terjadi diantaranya upaya
pembangunan tersebut dapat meleset, terhambat atau bahkan dapat berakibat
gagalnya upaya pembangunan. Kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan
dari para generasi muda akan memberi kualitas yang baik kepada keberanian
mengambil resiko.
d. Optimis dan Kegairahan Semangat.
Optimisme dan
kegairahan semagat yang dimiliki generasi muda akan menjadi daya pendorong
untuk terus mencoba untuk lebih maju lagi sehingga terbentuknya mental yang
kuat dalam diri para generasi muda
sehingga kegagalan tidak lagi menyebabkan generasi muda patah semangat.
e. Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Sikap kemandirian perlu
dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada diri setiap generasi muda,
dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki
tenggang rasa.
2.3. Bagaimana Seorang Mahasiswa IT Mengabdi Kepada Masyarakat
Banyak cara, banyak kegiatan yang bisa
dilakukan seorang mahasiswa IT dalam mengabdi kepada masyarakat. Sebagai contoh
dalam pengabdian masyarakat seperti himpunan mahasiswa atau kegiatan-kegiatan mahasiswa
lainnya. Mahasiswa IT mampu memberi inspirasi dan informasi terhadap masyarakat
sekitarnya. Mahasiswa IT juga harus mampu mengembangkan teknologi-teknologi
yang ada agar bisa bersaing dengan negara-negara lain. Selain memberi informasi
dan mengembangkan teknologi kita di tuntut saling bekerja sama kepada
masyarakat atau mahasiswa lainnya. Karena tanpa adanya ikatan terhadap masyarakat
kita tidak mampu melaksanakan apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa tersebut.
2.4. Daftar Pustaka
Ø Joan,
Yustinah & Faqih. 2013. Detik-Detik
UN Sosiologi. Klaten: Intan Pariwara.
Ø Richard
Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal
Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan.
Ø Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik(JSP V.14): Multikulturalisme Dan Pergulatan
Identitas : 2010, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada.
Ø Mawardi dan Drs. Hidayati Nur. 2009. Ir. Ilmu Alamiah
Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu budaya Dasar. Bandung:
CV. Pustaka Setia,
Ø Ramdani, Wahyu. 2007. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV. Pustaka
Setia
Ø Harwantiyoko
dan Neltje F. Katuuk. 1997, MKDU Ilmu
Sosial Dasar, Jakarta: Gunadarma.